Jumat, 12 Agustus 2016

REVOLUSI MENTAL



Sugihrejo adalah desa kami ,berjarak sekitar 10km dari kota PATI JAWA TENGAH
aktivitas masyarakat sehari hari bekerja sebagai petani ,wira usaha ber wiraswasta ,dan juga jadi TKI ke negara arab ,taiwan ,hongkong,singapore dan malaysia
masyarakat desa sugihrejo menjujung tinggi harkat martabat sebagai orang jawa dan beragama ,saling hormat menghormati ,
desa sugihrejo di bagi menjadi 4 perdukuhan POPOH,KINJENG,PASINGGAHAN DAN PAKIS
yang mana tiap 1 dukuh dipimpin 1 perangkat KADUS kepala dusun


"Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong."
"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala."

Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek, padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
Revolusi di jaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kini, 70 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa.

Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka itu penting? Membangun jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi juga penting. Namun seperti kata Bung Karno, membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa. Ya, dengan kata lain, modal utama membangun suatu negara,kota atau desa adalah membangun jiwa bangsa.


permbangunan jalan pengecoran tiap lorong lorong berkat kerjasama semua masyarakat desa sugihrejo dan pemdesnya menjadika desa kami bersih dan nyaman 






fasilitas tempat belajar menuntut ilmu sudah memadahi mulai dari PAUD,TK,SD, dan MADRASAH juga PONDOK PESANTREN 

pemdes sugihrejo juga peduli membuatkan WC untuk masyarakat yang kurang mampu

2 komentar: